LAPORAN AKHIR MODUL 4



1. Jurnal [Kembali]

JURNAL PRAKTIKUM

RLC SERI DAN RLC PARALEL


Nama

:  Arina Putri Widiastuti

No. BP

:  2410952058

Tanggal Praktikum

:  Selasa, 29 April 2025

Asisten

:  1. Salwa Salsabila

   2. Putri Aulia Hasanah


1. RC Seri

Beban

V terukur

I terukur

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 ohm

6 Volt

0,2 mA

1,322 Volt

390,16 ohm

Xb = 100 ohm

0,45 Volt

Xc = 10 uF

0,067 Volt


2. RLC Seri

Beban

V terukur

I terukur

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 ohm

6 Volt

0,36 mA

0,055 Volt

15594,72 ohm

Xb = 1 mH

5,65 Volt

Xc = 10 uF

0,036 Volt


3. RLC Paralel

Beban

V terukur

I terukur (total)

I1

I2

I3

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 ohm

5 Volt

0,12 mA

0,12 mA

0,12 mA

0,12 mA

5 Volt

99,99993 ohm

Xb = 1 mH

5 Volt

0,12 mA

0,6 mA

0,6 mA

0,6 mA

5 Volt

99,99993 ohm

Xc = 10 uF

5 Volt

0,12 mA

0 mA

0 mA

0 mA

5 Volt

99,99993 ohm



2. Prinsip Kerja [Kembali]

1. RC SERI

    a. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.2

    b. Atur nilai beban R dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai:

         Xa = 100 ohm

         Xb = 100 ohm

         Xc = 10 uF

    c. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumper sesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit

    d. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan

    e. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal

    f. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal

    g. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal

    h. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RC

Gambar 4.2


2. RLC Seri

    a. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.4

    b. Atur nilai beban R, L dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai:

        Xa = 100ohm

        Xb = 1.2 = 1mH

        Xc = 10uF

    c. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumper sesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit

    d. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan

    e. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal

    f. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal

    g. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal

    h. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RLC seri

Gambar 4.4


3. RLC Paralel

    a. Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.5

    b. Atur nilai beban R dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai :

        Xa 100 ohm

        Xb100 ohm

        Xc = 100 ohm

    c. Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumper sesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit

    d. Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan

    e. Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal

    f. Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal

    g. Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal

    h. Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RLC paralel

Gambar 4.5


3. Video Percobaan [Kembali]

1. RC Seri



2. RLC Seri



3. RLC Paralel


4. Analisa[Kembali]

1. Analisa pengaruh R,L, dan C terhadap sudut fasa!

    Jawab:

    Resistor tidak menyebabkan pergeseran pada fasa karena arus sefase dengan tegangan.

    Inductor menyebabkan arus tertinggal 90 derajat terhadap tegangan (  = +90 derajat) sehingga sudut phasa bergerak ke arah lebih positif.

    Kapasitor menyebabkan arus mendahului 90 derajat terhadap tegangan (  = -90 derajat) sehingga sudut phasa bergerak ke arah lebih negatif.

 

2. Analisa Impedansi pada Rangkaian RC seri!

    Jawab:

   Impedansi pada rangkaian RC seri merupakan total impedansi pada resistor dan kapasitor. Apabila nilai resistansinya semakin besar, maka impedansi totalnya juga akan semakin besar. Impedansi pada rangkaian RC seri dapat dihitung dengan rumus berikut:

   Dimana Z merupakan impedansi, R merupakan resistansi resistor, dan Xc merupakan reaktansi kapasitif.

 

3. Analisa Impedansi pada Rangkaian RLC seri!

    Jawab:

   Impedansi pada rangkaian RLC seri merupakan hambatan total pada arus bolak balik dari kombinasi resistansi (R) resistor, reaktansi indutif (XL) dari induktor, reaktansi kapasitif (Xc) dari kapasitor. Impedansi pada rangkaian RLC seri dapat dihitung dengan rumus berikut:

   Semakin besar impedansi ditandai dengan meningkatnya nilai resistansi dan induktansi serta impedansi akan menurun jika kapasitansi meningkat.

 

4. Analisa Impedansi pada Rangkaian RLC Paralel!

    Jawab:

   Impedansi pada rangkaian RLC paralel merupakan hambatan total pada arus bolak balik dari kombinasi resistansi (R) resistor, reaktansi indutif (XL) dari induktor, reaktansi kapasitif (Xc) dari kapasitor yang disusun secara paralel. Impedansi pada rangkaina RLC paralel dapat dihitung dengan rumus berikut:

    RLC paralel menggunakan rumus invers dari setiap коmроnеn. Араbila impedansi total semakin kecil, maka arus yang mengalir semakin besar, begitu sebaliknya.

 



Video Analisa


5. Download File[Kembali]

Download Video Percobaan (disini)

Download Video Analisa (disini)

Download Laporan Akhir (disini)


Komentar

Postingan populer dari blog ini