LAPORAN AKHIR M2
JURNAL PRAKTIKUM OSCILLOSCOPE DAN PENGUKURAN DAYA
Nama : Arina Putri Widiastuti
No BP : 2410952058
Tanggal Praktikum : Selasa, 4 Maret 2025
Asisten : 1. Muhammad Agung Maulana
2. Adnan Kasogi
Oscilloscope
1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
|
Tegangan DC |
||
|
Amplitudo Vpp |
Perioda |
Frekuensi |
|
4 V |
- |
- |
|
Tegangan AC |
||
|
Amplitudo Vpp |
Perioda |
Frekuensi |
|
4,2 V |
1,001 ms |
999 Hz |
2. Membandingkan Frekuensi
|
Jenis Gelombang |
Frekuensi oscilloscope |
Frekuensi Generator Fungsi |
|
Sinusoidal |
1 KHz |
1 KHz |
|
Gigi gergaji |
1,001 KHz |
1 KHz |
|
Pulsa (Kotak) |
1 KHz |
1 KHz |
3. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
|
Perbandingan Frekuensi |
Frekuensi Generator A (fy) |
Frekuensi Generator B (fx) |
Gambar Lissajous |
|
1 : 1 |
1000 Hz |
1000 Hz |
|
|
1 : 2 |
1000 Hz |
2000 Hz |
|
|
2 : 1 |
2000 Hz |
1000 Hz |
|
|
1 : 3 |
1000 Hz |
3000 Hz |
|
|
3 : 1 |
3000 Hz |
1000 Hz |
|
|
2 : 3 |
2000 Hz |
3000 Hz |
|
|
3 : 2 |
3000 Hz |
2000 Hz |
|
|
|
|
|
|
4. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri
|
Beban |
Daya Terukur
(Watt) |
V total |
I total |
Daya Terhitung
(Watt) |
|
1 Lampu |
0,3009 Watt |
0,25 V |
0,2 V |
0,05 Watt |
|
2 Lampu |
0,8807 Watt |
0,8 V |
0,2 V |
0,16 Watt |
|
3 Lampu |
1,3288 Watt |
0,3 V |
0,2 V |
0,06 Watt |
5. Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel
|
Beban |
Daya Terukur
(Watt) |
V total |
I total |
Daya Terhitung
(Watt) |
|
1 Lampu |
0,5629 Watt |
1,67 V |
0,3 A |
0,5 Watt |
|
2 Lampu |
1,0782 Watt |
1,62 V |
0,6 A |
0,97 Watt |
|
3 Lampu |
1,5579 Watt |
1,54 V |
0,8 A |
1,23 Watt |
Oscilloscope
1.
Kalibrasi oscilloscope
a. Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron
b. Atur posisi
sinyal pada layar
sehingga terletak di tengah-tengah
c. Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope
d. Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.
2.
Mengukur dan
Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
Susun rangkaian seperti gambar berikut
●
Tegangan Searah
a. Atur output power supply sebesar 4 Volt
b. Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply
c. Atur saklar
oscilloscope pada
DC, bacalah dan amati berapa
tegangan yang diukur oleh oscilloscope
·
Tegangan Bolak Balik
a. Atur generator sinyal pada frekuensi
1 kHz gelombang sinusoidal,
dengan besar tegangan 4 Vp-p
b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope
3. Mengukur dan Mengamati Frequency
a. Susun rangkaian seperti gambar berikut
b. Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A
oscilloscope. Saklar fungsi dari
function generator pada posisi sinusoidal
c. Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator
d. Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan frekuensi yang ditunjukan oleh function generator
e.
Ulangi langkah b dan c untuk gelombang
gigi gergaji (segitiga) dan gelombang pulsa
4.
Membandingka
Frekuensi dengan Cara Lissajous
a. Susun rangkaian seperti gambar berikut
b. Atur
selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B
c. Hubungkan sinyal dengan frekuensi
yang tidak diketahui pada input A dan
sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B
d. Atur frekuensi sinyal pada kanal A, sehingga diperoleh gambar seperti salah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya.
Bacalah penunjukan frekuensi generator
e. Ulangi langkah
b dan c untuk frekuensi
yang lain dan catat hasilnya
dalam bentuk gambar gelombang Lissajous
f. Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2
Pengukuran Daya
5. Mengukur Daya
a. Buat rangkaian seperti Gambar diatas
dengan sumber AC dan beban 25 watt
b. Ukur daya yang
terbaca pada wattmeter
c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai
dengan Tabel
d. Catat penunjukan dari wattmeter
1. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik
2. Membandingkan Frekuensi
3. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous
4. Pengukuran Daya Beban Lampu Paralel
5. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri
1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi sebelum osiloskop digunakan?
Jawab:
Kalibrasi osiloskop merupakan cara mengembalikan osiloskop ke kondisi
standar, sehingga nilai pengukuran yang ditampilkan sesuai dengan nilai
sebenarnya. Hal ini diperlukan agar osiloskop memiliki keakuratan dalam
pengukuran.
2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitude, frekuensi dan perioda!
Jawab:
Tegangan DC pada osiloskop memiliki amplitudo yang konstan (berbentuk garis lurus horizontal), frekuensi 0 Hz (karena tidak ada perubahan arah), serta tidak memiliki perioda (karena frekuensinya 0 Hz).
Sedangkan tegangan AC pada osiloskop memiliki amplitudo yang berubah-ubah (berbentuk gelombang sinusoida), memiliki frekuensi, serta memiliki perioda.
3. Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi !
· Gelombang sinus: gelombang dengan bentuk halus (naik dan turun) dan periodik dengan frekuensi yang menentukan seberapa cepat gelombang itu berulang
· Gelombang kotak (square wave): gelombang yang memiliki dua level tegangan yang berbeda dan berubah secara tiba-tiba antara level tinggi dan rendah
· Gelombang Segitiga (Triangle Wave): gelombang yang Memiliki pola naik dan turun secara linier dengan kemiringan tetap yang berguna untuk menguji linearitas suatu rangkaian
· Gelombang Gigi Gergaji (Sawtooth Wave): gelombang yang memiliki sisi naik yang lambat dan sisi turun yang cepat, atau sebaliknya, yang sering digunakan dalam rangkaian pembentuk waktu
4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu seri!
Jawab:
Pada rangkaian seri, tegangan yang mengalir dibagi ke setiap lampu, sedangkan arus yang mengalir sama di seluruh rangkaian. Daya terukur lebih kecil dari daya terhitung, karena tegangan terbagi dan resistansi lampu bisa berubah saat panas. Dan juga Bisa kurang akurat karena perubahan karakteristik lampu saat panas. Rugi daya lebih besar, sehingga daya aktual lebih rendah dari perhitungan.
5. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya terhitung pada pengukuran daya beban lampu parallel!
Jawab:
Pada rangkaian paralel, tegangan yang mengalir sama untu setiap lampu
pada rangkaian, sedangkan arusnya dibagi sesui dengan hambatan masing-masing
lampu. Daya terukur lebih mendekati daya terhitung, karena setiap lampu
mendapat tegangan penuh. Dan juga lebih akurat karena sesuai dengan spesifikasi
daya lampu. Rugi daya lebih sedikit dibandingkan rangkaian seri.
Video Analisa
Download Video Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Bolak Balik (disini)
Download Video Membandingkan Frekuensi (disini)
Download Video Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous (disini)
Download Video Pengukuran Daya Beban Lampu Seri (disini)
Download Video Pengukuran Daya Beban Lampu Paralel (disini)
Download Video Analisa (disini)
Download Laporan Akhir (disini)



Komentar
Posting Komentar